1.
Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) (100%)
Pada Tahun 2011
jumlah kelurahan yang UCI adalah 32 Kelurahan atau realisasi capaian 88,89%
dari jumlah 36 jumlah kelurahan yang ada. Ada penurunan cakupan bila
dibandingkan Tahun 2010 yang jumlah kelurahan UCI 35 Kelurahan (97,2%) , belum
tercapainya UCI di Kelurahan antara lain
disebabkan :
Ø Data sasaran yang terlalu tinggi
Ø Sebagian penduduk menolak dilakukan imunisasi pada anaknya
Ø Bukan penduduk Pangkalpinang, tapi kelahiran memakai alamat
Pangkalpinang.
Adapun Kegiatan yang telah dilaksanakan untuk
meningkatnya cakupan program Imunisasi adalah sebagai berikut :
Ø Pertemuan Secara Berkala PWS Imunisasi
Ø Sweeping Cakupan Imunisasi ke Kelurahan
Ø Supervisi Program Imunisasi ke Puskesmas
Ø Pengadaan Vaksin / Logistic Program Imunisasi
2.
Cakupan Penemuan dan Penanganan
Penderita Penyakit.
a.
Angka “ Acute Flaccid Paralysis
“ (AFP) pada anak usia < 15 thn per 100.000 anak ( ≥ 2 ‰)
Pada Tahun 2011
kasus yang ditemukan 2 kasus
(3,81/100.000) dibandingkan dengan penemuan AFP pada tahun 2010 (1 kasus)
terjadi peningkatan penemuan. Target indicator tahun 2011 ( 2 / 100.000
penduduk) sudah tercapai.
Adapun kegiatan yang
dilaksanakan untuk menunjang keberhasilan program adalah sebagai berikut :
Ø Melaksanakan Surveylans Aktif oleh petugas Dinkes Kota ke PKM dan RS
Ø Pelacakan Kasus AFP ke RS
Ø Pertemuan Evaluasi secara berkala Surveylans PKM/RS
b.
Penemuan penderita Pneumonia pada
tahun 2011 sebanyak 435 orang (24,89 %), masih di bawah target indicator 2011 (
100 %) . Bila dinadingkan dengan penemuan tahun 2010, ada peningkatan penemuan
penderita Pneumonia Balita pada tahun 2011
Belum tercapainya target program antara lain
disebabkan :
ü Diagnosis untuk penemuan penderita pneumonia belum sesuai dengan
standar operasional prosedur yang telah ditetapkan di beberapa Puskesmas.
ü Klinik MTBS di beberapa Puskesmas tidak berjalan secara optimal.
Walaupun demikian semua balita pneumonia yang berkunjung
ke Puskesmas sudah 100% mendapat penanganan sesuai ketentuan.
Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan untuk meningkatkan
cakupan program antara lain :
Ø Monitoring dan Evaluasi Program ISPA
Ø Pengadaan obat – obatan dan logistic
c.
Penemuan Penderita TB BTA
Positif (100 %)
Penemuan penderita
TB BTA Positif pada Tahun 2011 sebanyak 236 penderita (84,29%), ada penurunan penemuan
dibandingkan dengan penemuan pada tahun 2010 sebanyak 239 penderita (90,32%).
Kegiatan yang telah
dilaksanakan untuk mendukung keberhasilan program adalah sebagai berikut :
Ø Supervisi wasor setiap triwulan ke Unit Pelayanan Kesehatan (9 PKM,
3 RS)
Ø Pertemuan Monitoring dan Evaluasi program TB Paru
Ø Pelatihan Petugas/Pengelola Program TB oleh Dinkes Provinsi
Ø Pelatihan Petugas mikroskop oleh Dinkes Provinsi
Ø Pelacakan dan Pemeriksaan kontak penderita TB Paru BTA Positif
Ø Pelacakan penderita mangkir, penderita TB pari BTA Positif
Ø Pengadaan sarana dan prasarana (obat – obatan dan logistik)
d.
Penderita DBD yang ditangani
(100%)
Setiap penderita DBD
yang berkunjung ke Puskesmas ditangani secara baik, apabila penderita tidak
dapat ditangani di Puskesmas dirujuk ke RS.
Pada Tahun 2011
penderita DBD berjumlah 51 orang dan semua penderita yang ditemukan sudah
ditangai sesuai dengan prosedur. Terjadi penurunan penemuan penderita DBD
dibandingkan dengan tahun 2010 dengan jumlah 77 orang.
Adapun beberapa
kegiatan yang telah dilaksanakan dalam menunjang keberhasilan program
antaralain sebagai berikut :
Ø Melaksanakan standar penatalaksanaan kasusu sesuai dengan SOP
Ø Melaksanakan penyelidikan epidemiologi pada wilayah tersangka /
kasus
Ø Melaksanakan fogging focus
Ø Melaksanakan PJB dan Abatisasi Selektif secara berkala setiap
triwulan
Ø Melaksanakan Pertemuan Evalusai secara Berkala Pokjanla DBD tingkat
Kota dan Kecamatan
e.
Penemuan penderita Diare (100%)
Pada tahun 2011
penderita Diare yang berkunjung ke
Puskesmas berjumlah 1.496 penderita (41,31%), ada penurunan penemuan
dibandingkan tahun 2010, yaitu sebanyak 3671 penderita (56%) belum tercapainya
indikator program antara lain disebabkan oleh :
Ø Definisi operasional Diare di Puskesmas tidak sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan
Ø Penemuan penderita Diare tidak melibatkan kader
Walaupun demikian seluruh penderita Diare (100%) yang
berkunjung ke Puskesmas sudah diberikan penanganan sesuai dengan Standar
Operasional.
Adapun kegiatan yang telah dilakukan untuk mendukung
keberhasilan Program antaralain sebagai berikut :
·
Penatalaksanaan kasus Diare di
Puskesmas sesuai dengan SOP yang terbaru (Pemberian tablet Zink)
·
Melaksanakan Bimbingan teknis
ke pengelola program Diare
·
Pengadaan pojok oralit oleh
Puskesmas
·
Pengadaan obat – obatan dan
logistic
·
Rujukan kasus
f.
Penderita Malaria ditangani
(100%)
Setiap penderita
Malaria yang berkunjung ke Unit Pelayanan Kesehatan (Puskesmas dan Rumah Sakit)
telah mendapatkan penanganan dengan penatalaksanaan kasus sesuai dengan yang
telah ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan.
Pada Tahun 2011
total penderita Malaria positif yang berkunjung ke Puskesmas berjumlah 179
orang (1,02/1000), ada penurunan penderita dibandingkan tahun 2010 sejumlah 229
orang (1,5/1000).
Pada tahun 2011
adanya penurunan angka penemuan kasus Malaria, ini menunjukkan keberhasilan
program Malaria dalam rangka menurunkan angka kesakitan Malaria dengan target
indicator 2/1000.
Adapun kegiatan yang
dilakukan untuk menunjang keberhasilan program sebagai berikut :
Ø Peningkatan penemuan penderita dengan penegakan diagnos konfirmasi
laboratorium dan tatalaksana kasus Malaria dengan pengobatan obat anti Malaria
yang adekuat (ACT)
Ø Pelaksanaan Pencegahan Malaria terhadap Bumil dengan melakukan
screening Malaria
Ø Croscheck sediaan darah Malaria positif (semua sediaan darah positif
dan 5% sediaan darah negative)
Ø Supervisi, monitoring dan evaluasi program Malaria di Puskesmas
Ø Pengendalian Vector Malaria dengan penyemprotan rumah pada daerah
endemis malaria yang tinggi.
Ø Pemberian kelambu pada Bumil, Bayi, Balita dan Masyarakat di wilayah
endemis Malaria yang tinggi.
Ø Pengadaan logistic dan obat – obatan program malaria.
3.
Cakupan Desa / Kelurahan
mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan Epidemiologi < 24 jam. ( 100 %)
Pada Tahun 2011 terjdi
KLB di 3 Kelurahan, ada penurunan di
bandingkan pada tahun 2010 terjadi KLB di 27 Kelurahan. Kelurahan yang terjadi
KLB 100% dilakukan penyelidikan epidemiologi
< 24 jam.
Adapun
kegiatan yang dilakukan untuk menunjang program antara lain :
Ø Mengaktifkan progam surveylans petugas ke RS dan PKM
Ø Melaksanakan pertemuan dengan petugas surveylans PKM / RS
Ø Penanggulangan kasus dengan melakukan pelacakan penderita dan
pengobatan penderita
Ø Melaksanakan fogging focus
Ø Melaksanakan kegiatan penyelidikan epidemiologi.
Ø Pengambilan dan pemeriksaan specimen.
untuk anemia nya gk ada ya
BalasHapusmaaf saya ingin bertanya, untuk profil kesehatan pangkalpinang tahun 2012 apakah ada di web? Jika ada, bolehkah tahu webnya apa? terimakasih atas informasinya
BalasHapus